Vitamin D Pengaruhnya bagi kesehatan
Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan
American Medical Association dan US National Research Council pertama kali di tahun 1950 menyatakan bahwa vitamin D sangat penting untuk melindungi gigi dari pembusukan atau karies gigi. Penelitian menunjukkan asupan vitamin D telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kerusakan gigi hingga 50 persen. Kebutuhan vitamin D harus dipenuhi sejak kehamilan untuk memelihara kesehatan janin dan mineralisasi tulang dan bakal gigi anak dengan lebih baik. Tetapi kadar vitamin D juga harus disesuaikan berdasarkan usia, karena terlalu banyak vitamin D dapat menyumbat pembuluh darah.
Kurangnya paparan sinar matahari diketahui berkaitan dengan berbagai penyakit, mulai dari flu, penyakit jantung, diabetes, multiple sclerosis, hingga kanker. Beberapa penelitian telah merujuk pada suatu zat penting yang terkandung dalam paparan sinar matahari, yaitu vitamin D. Kekurangan vitamin D ternyata berakibat serius bagi kesehatan, terutama di negara-negara sub tropis yang hanya sedikit mendapat paparan sinar matahari.
Vitamin D tidak hanya membantu tubuh menyerap kalsium yang penting bagi tulang, tetapi juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan membantu mengurangi peradangan. Peradangan kronis diduga dapat memicu penyakit jantung dan kanker.
Vitamin D merupakan suatu vitamin larut lemak yang sangat penting untuk tubuh manusia . bentuk vitamin D yang paling banyak di dalam tubuh yaitu vitamin D3 (kolekalsiferol) dan vitamin D2 (ergokalsiferol). vitamin D3 dapat di hasilkan pada lapisan kulit tubuh sebagai respon terhadap paparan sinar matahari.
Fungsi Vitamin D sendiri menjaga konsentrasi normal kalsium fosfat dalam darah , sehingga selalu di kaitkan dengan kesehatan tulang . akan tetapi sekarang ini manfaat vitamin D semakin meluas , yakni memberikan pengaruh terhadap fungsi berbagi sistem dalam tubuh seperti sistem pertahanan tubuh, kardiovaskular dan sistem endokrin.
Menurut WHO kebutuhan tubuh akan vitamin D hanya 400 IU per hari, dan riset terbaru menyarankan 1700 IU untuk memelihara kesehatan.
Seiring pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk menghasilkan vitamin D berkurang. Orang yang berusia lebih dari 65 tahun disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D 10 mcg setiap hari. Orang berkulit gelap tidak menghasilkan vitamin dengan mudah. Ibu menyusui dan wanita hamil harus mengkonsumsi suplemen vitamin D mcg 10, ini untuk memastikan anak-anaknya nanti memiliki tulang yang sehat dan terlindung dari osteoporosis di kemudian hari.
Orang gemuk juga disarankan meminum suplemen vitamin D, karena vitamin D bisa terkunci ke dalam sel lemak dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun sebaiknya mendapatkan vitamin D sebanyak 7 mcg setiap hari sebab tulangnya sedang melalui tahap kritis perkembangan.
Itu untuk suplemen, bagaimana dengan paparan sinar matahari? Menurut para ahli, sinar matahari yang terbaik adalah sebelum pukul 09.00 atau pukul 16.00-18.00 , dan hanya 10-15 menit saja. Itu sudah cukup untuk mensintesis vitamin D. Di daerah-daerah yang cahaya mataharinya sangat kurang, pemakaian radiasi ultraviolet bisa digunakan untuk tujuan yang sama.
Beberapa penyakit berbahaya yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D antara lain:
- Diabetes
Sebuah penelitian tahun 2011 lalu menemukan bahwa anak obesitas yang memiliki kadar vitamin D rendah lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 ketika dewasa. Sedangkan pada orang dewasa yang memiliki vitamin D kadar rendah, kemungkinannya terserang diabetes tipe 2 naik menjadi 57 persen.
- Kanker
Sebuah penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal menunjukkan orang yang dalam darahnya banyak terkandung vitamin D memiliki risiko 40 persen lebih rendah terserang kanker usus dibandingkan dengan orang yang memiliki vitamin dalam kadar rendah.
- Multiple sclerosis
Para peneliti juga menyatakan ada hubungan antara kekurangan vitamin D dengan multiple sclerosis, peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang. Multiple sclerosis paling banyak menyerang orang yang tinggal jauh dari khatulistiwa dan hanya sedikit terpapar sinar matahari.
- Rheumatoid arthritis
Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan rheumatoid arthritis atau radang sendi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan bulan Januari 2012 ini, di antara bayi-bayi yang meninggal mendadak, di 75 persen di antaranya ditemukan mengalami kekurangan vitamin D.
Bagaimana mendapatkan asupan sinar matahari?
Sinar matahari menyediakan 90 persen vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Ketika cahaya panas dan sinar ultraviolet menyentuh kulit, produksi vitamin D diaktifkan. Banyak orang menghindari keluar rumah tanpa memakai tabir surya dan kemudian berakhir dengan kekurangan vitamin D. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang didiagnosis memiliki melanoma ganas, bentuk paling parah dari kanker kulit, adalah orang-orang dengan kadar terendah vitamin D.
Untuk mencukupi asupan vitamin D yang ideal, paparan sinar matahari secara teratur selama musim panas sangat diperlukan. Durasinya sekitar 10 sampai 15 menit setiap hari tanpa tabir surya pada pukul 11:00 – 15:00, yaitu ketika matahari sedang panas-panasnya.