Permen, Berbahaya buat anak?
Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan
Permen mungkin tampak tidak berbahaya, namun ternyata dapat menyebabkan bahaya tersedak yang serius. Tiga ilmuwan dari LGC (Laboratory of the Government Chemist), UK melakukan riset untuk menguji permen yang akan dipasarkan di Inggris agar tidak menimbulkan risiko bahaya tersedak. Hal itu didorong oleh data bahwa setiap tahun di Inggris lebih dari 15.000 anak balita dan 10.000 lebih anak-anak berusia antara lima dan 14 dirawat di rumah sakit setelah tersedak.
Benda asing yang tersedak di rongga mulut, faring, atau laring dapat menghalangi jalan napas sehingga menyebabkan hipoksia, kegagalan pernapasan, atau bahkan serangan jantung. Namun jika tersedak di trakea atau bronkus utama batang tubuh, maka dapat menyebabkan peradangan dan pneumonia, infeksi kronis, atau pembentukan abses.
Anak-anak di bawah tiga tahun sangat rentan terhadap tersedak disebabkan oleh benda asing karena mereka sering memasukkan benda di mulut mereka. Namun, gigi, trakea, otot-otot mulut dan tenggorokan mereka belum berkembang. Ditambah dengan kemampuan mengunyah dan menelan bersamaan dengan bernafas yang belum sepenuhnya berkembang membuat risiko bahaya tersedak semakin besar.
Pada tahun 2003, mulai muncul laporan dari risiko bahaya tersedak – permen jelly mini berbentuk kubah dan dapat dikonsumsi dalam satu gigitan. Produk itu berisi ‘konjak’ E425, sebuah glukomanan, yang sulit untuk larut. Setelah adanya kasus kematian yang dilaporkan karena permen ini maka, beberapa negara anggota Uni Eropa mengambil langkah-langkah melarang sementara impor dan penjualan semua permen jelly mini.
Tes kunci adalah ketika permen jelly mini tersebut direndam dan diguncang pada suhu 37 ° C dalam larutan serupa ludah manusia (saliva) kemudian jika tidak larut dalam 2 (dua) menit maka berisiko menyebabkan sumbatan di saluran nafas yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak bersifat tidak balik (irreversible) dan kematian.