Biozatix News – informasi popular sains teknologi dan kesehatan
ScienceDaily (Nov. 2, 2012) — sebuah tim peneliti biologi kanker melaporkan penemuan baru mengenai mekanisme seluler khusus yang dapat membantu mengatasi resistensi terapi hormone pada pasien dengan kanker payudara positif estrogen.
Xiaoting Zhang, PhD, dan timnya telah mengidentifikasi ko-aktivator spesifik estrogen receptor yang dikenal dengan nama MED1- sebagai yang memainkan peran sentral dalam memediasi resistensi tamoxifen pada kasus kanker payudara manusia.
Berdasarkan data National Cancer Institute, hampir 227.000 wanita terdiagnosi kanker payudara per tahunnya di US. Sekitar 75% nya positif estrogen dan memerlukan terapi hormone seperti tamoxifen, sebuah obat yang bekerja dengan cara mengganggu kemampuan estrogen untuk menstimulasi pertumbuhan sel kanker payudara.
Berdasarkan penemuan terbaru, para peneliti di UC Cancer Institute mempercayai bahwa resistensi tamoxifen dapat disebabkan karena titik hubungan silang molekuler baru antara estrogen dan jalur sinyal HER2 (human epidermal growth factor receptor 2). Diujikan pada model pre-klinik dan sampel jaringan kanker payudara manusia, menunjukkan bahwa MED1 ber ko-amplifikasi dan koekspresi dengan HER2, sebuah gen yang meningkatkan kehadiran 20-30 persen kanker payudara manusia yang invasive dan memainkan peranan penting dalam resistensi tamoxifen.
Overekspresi HER2 mengawali aktivasi MED1 dimana reduksi MED1 menyebabkan sel kanker payudara yang resisten terhadap tamoxifen untuk merespon dan berhenti membelah. Penemuan ini seharusnya dapat menjadi peran sentral dalam memediasi resistensi tamoxifen pada kasus kanker payudara, terutama karena data terbaru juga mengindikasikan bahwa kadar ekspresi MED1 yang tinggi berhubungan dengan tingkat ketahanan hidup pasien yang diberi terapi hormone.