Turunkan Resiko Alergi Dengan Konsumsi Kacang Sejak Bayi
Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan
Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah salah satu makanan yang paling sering dikaitkan dengan anafilaksis; kondisi tiba-tiba yang memerlukan perhatian dan perawatan segera karena berpotensi mematikan. Kacang ini dianggap sebagai salah satu jenis alergi makanan yang dapat menyebabkan reaksi yang mengancam jiwa pada beberapa orang. Jenis alergi ini merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum ditemukan pada anak-anak.
Alergi terhadap kacang ini dianggap salah satu alergi yang sulit disembuhkan. Bahkan penelitian National Institutes of Health pada tahun 2010 bahkan memberitahukan hanya sekitar 20 persen saja yang berhasil sembuh setelah di-diagnosa memiliki alergi ini. Sehingga upaya untuk menyembuhkan atau sekurang-kurangnya menghindari risiko alergi kacang pun telah banyak dilakukan. Salah satunya yang terbaru adalah studi yang dilakukan sekelompok peneliti dari King College London.
Para peneliti dari King College London mengungkapkan bahwa jika sejak bayi kita mengkonsumsi kacang, hal itu dapat mengurangi risiko alergi hingga 80%. Sehingga jika hal tersebut dilakukan, tidak akan ada lagi alergi terhadap kacang selamanya. Dalam hasil penelitian terhadap 550 anak yang dianggap rentan alergi kacang, para ilmuwan berhasil menunjukkan bahwa mengkonsumsi kacang sejak bayi adalah jawaban jika ingin mencegah alergi.
Para peneliti ini mengamati anak-anak yang sama yang mengambil bagian dalam penelitian mereka di tahun 2015. Setengah dari bayi itu telah diberi kacang dengan sajian dan atau takaran sudah berkonsultasi dengan ahli, ementara sisanya hanya diberi ASI. Lebih lanjut hasil studi tersebut memaparkan bahwa jika seorang anak telah mengkonsumsi kacang dalam 11 bulan pertamanya, kemudian pada usia lima tahun berhenti, alergi pada kacang tidak lagi ditemukan.