Biozatix News – informasi popular sains teknologi dan kesehatan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya satu atau dua partikel virus herpes yang menyerang sel kulit dalam tahapan pertamanya, yang menghasilkan efek penghambat dimana infeksi menjadi rentan terhadap pengobatan. Tidak seperti kebanyakan virus yang dapat menyebar ke sel baru dengan memborbardirnya dengan jutaan partikel, herpes simplex virus type 1 (HSV-1) adalah virus yang membutuhkan hanya satu atau dua partikel virus untuk menginfeksi sel kulit pada tahap pertama pembentukan penyakit.
Efek penghambat terjadi ketika partikel HSV-1 yang dapat bertindak menjadi dorman dalam sel-sel sistem syaraf selama beberapa dekade setelah infeksi awal, dapat terbangun dan menginvasi sel kulit lagi. Ketika berada di sel kulit, partikel tunggal virus akan menggandakan diri dan menyebarkan jutaan kopi ke seluruh sel kulit, dan akhirnya menyebakan penyakit. Virus tersebut kemudian dapat menyebar ke individu baru melalui kontak kulit dengan kulit.
Dalam kasus virus herpes, jumlah genom yang menginfeksi sel sangat rendah, sehingga beberapa mutasi yang melemahkan virus cenderung bertahan. Hanya partikel virus yang paling cocok yang akan bertahan dan bereplikasi di sel epitel kulit dan dapat berpindah ke individu yang lain.
Meskipun efek penghambat dapat memastikan bahwa hanya virus yang paling cocok yang akan berpindah ke individu lain, namun hal tersebut juga dapat menjadi titik dimana infeksi lebih rentan terhadap respon sistem imun dan pengobatan. Peneliti lain juga mencari tahu berapa macam partikel virus yang terlibat dan memecahkan manakah yang menjadi titik kelemahan virus.