Biozatix News – Informasi Popular Sains Teknologi dan Kedokteran
Sel kanker memiliki “sesuatu” yang dapat berfungsi sebagai kunci yang memungkinkannya untuk selamat. Sebuah penelitian di The Journal of Cell Biology menjelaskan bagaimana sebuah protein yang dapat meningkatkan perkembangan tumor juga memungkinkan sel kanker untuk menggunakan kunci tersebut dan bermetastasis.
Apabila sel kanker dapat memasuki pembuluh darah ataupun limfa, artinya sel kanker telah bebas dari penjara berupa jaringan dimana sel tersebut pertama muncul. Faktor pertumbuhan VEGF adalah kunci utama bagi sel tumor tersebut. VEGF dapat melonggarkan hubungan antar sel endotelium yang membentang pada dinding pembuluh darah, longgarnya hubungan antar sel endotelium tersebut memungkinkan sel kanker dapat lewat menyelinap dan masuk ke dalam aliran darah kemudian menyebar ke jaringan lain melalui proses yang disebut metastasis.
VEGF membantu “penyelamatan” tersebut dengan memicu fosforilasi sebuah protein yang disebut VEC, yang berfungsi untuk membantu mempercepat sel endotelium. Perubahan tersebut disebabkan kompleksitas yang terdiri dari VEC sampai pecah dan membuka gap diantara sel endotelium. Peneliti belum menemukan semua tahapan yang mengarah pada fosforilasi VEC, tetapi satu protein yang kemungkinan besar yang dicurigai adalah focal adhesion kinase (FAK), yang terakumulasi pada sel-sel junction dimana VEGF berada.
Untuk menunjukkan fungsi protein yang dimaksud, peneliti dari UC San Diego Moores Cancer Center mencobakan FAK inhibitor tersebut pada dua kelompok tikus percobaan, yaitu sekelompok tikus dengan kanker payudara yang menyebar cepat dan sekelompok tikus dengan tumor ovarium. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa inhibitor menghalangi pertumbuhan tumor, dan pada kedua kelompok tikus yang dicobakan peneliti menemukan bahwa inhibitor tersebut menghalangi fosforilasi asam amino tertentu –tyrosine 658- di VEC pada tumor yang berhubungan dengan pembuluh darah. Para peneliti kemudian menginjeksikan VEGF ke tikus kontrol dan tikus dengan variasi FAK inaktif pada sel endoteliumnya. VEGF memacu fosforilasi VEC’s tyrosine 658 pada kelompok tikus kontrol, tetapi tidak pada tikus dengan FAK inaktif. Hasil tersebut memberikan fakta lanjut bahwa FAK mengontrol protein tertentu sebagaimana yang dimaksud.
Para peneliti selanjutnya menguji apakah FAK membantu membuka kunci (unlock) lapisan endotelium. Mereka menentukan efek VEGF-releasing sel tumor pada kultur sel endotelium. Sel tumor awalnya menempel pada lapisan endotelium dan kemudian melesat melewati lapisan tersebut. Ketika sel endotelium menghasilkan bentuk FAK inaktif, sel tumor masih dapat menempel pada permukaan tapi tidak dapat melewatinya. Ketika permukaan sel endotelium menghasilkan VEC mutan yang tidak dapat memforforilasi tirosin 658, sel tumor juga tidak dapat melaluinya sel endotelium tersebut.
Peneliti juga memperkirakan efek FAK pada metastasis di tikus yang diinjeksi dengan sel tumor invasif. Dibandingkan dengan hewan kontrol, tikus yang mengekspreskan FAK inaktif di sel endoteliumnya menunjukan sel tumor yang lebih sedikit di paru-parunya. Tim peneliti menemukan bahwa bloking/penghambatan FAK endotelium juga menghambat metastasis tanpa mengubah pertumbuhan tumor.
Penemuan tersebut menunjukkan adanya peran baru FAK endotelium dalam mengontrol metastasis. Hasil tersebut menempatkan protein di jalur yang mengontrol permeabilitas vaskular dan bahwa FAK membantu ekspresi VEGF sel kanker dalam membuka lapisan sel endotelium. Saat ini sedang dilakukan percobaan klinis pada Inhibitor FAK karena kemampuannya dalam mengendalikan pertumbuhan tumor. Studi ini juga menunjukkan bahwa inhibitor FAK juga mempunyai manfaat tambahan yaitu dapat membatasi metastasis.
Disclaimer: Biozatix Indonesia adalah distributor yang menyediakan alat-alat laboratorium, alat kesehatan, serta reagensia elisa kits, immunohistochemistry (IHC), antibody, research grade chemical, western blot, HPLC colomn, alat patologi, molecular diagnostics, molecular pathology.