Biozatix News – informasi popular life science dan kedokteran
Satu dari misteri besar tentang AIDS mengenai mengapa orang yang positif HIV membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun sampai akhirnya diketahui HIV. Meskipun rata-rata waktu antara infeksi HIV dan AIDS ketika tanpa adanya treatment antiretrovirus adalah 10 tahun, beberapa individu akhirnya tidak kuat lagi setelah dua tahun, sedangkan yang progresinya rendah bisa mencapai 20 tahun.
Para peneliti telah mengetahui bahwa beberapa pembawa progresi rendah adalah gen yang disebut HLA-B*57 (B57), sebuah gen imun yang ditemukan di kurang dari 5 persen populasi umum tapi terdapat sebesar 45 sampai 85 persen pada orang yang memeiliki progresi HIV rendah. Saat ini, sebuah kelompok peneliti dari Multi-Center AIDS Cohort Study (MACS), dapat membuka kunci variasi genetic tersebut. Yaitu sebuah sel-T pembunuh yang hanya terjadi pada infeksi awal HIV dan mentarget pada bagian atau epitope protein HIV yang disebut IW9.
Dengan adanya penemuan ini sangat membantu dalam prinsip pembuatan vaksin untuk HIV. Penelitian-penelitian sebelumnya banyak difokuskan pada respon sel T pembunuh setelah infeksi beberapa tahun. Sedangkan Beth D. Jamieson, seorang professor kedokteran di Geffen School of Medicine percaya bahwa respon yang paling penting terjadi pada awal infeksi dimana sel T masih kuat dan dapat mengurangi jumlah tempat dimana HIV bersembunyi dalam tubuh manusia. Para peneliti telah mempelajari respon imun di bulan-bulan awal infeksi namun karena tidak mudak untuk memprediksi tahap awal yang manakah orang yang akan menjadi slow progressor, dan mengkorelasikan respon imun awal dengan hasil dalam jangka panjang tidaklah mudah.
Source: UCLA Health System