Imunoterapi Harapan Baru Dalam Pengobatan Kanker
Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan
Imunoterapi diklaim sebagai terobosan baru dalam bidang medis, terutama di bidang onkologi. Sebagai bentuk pengobatan dengan menggunakan sistem kekebalan tubuh individu untuk melawan sel kanker, imunoterapi merupakan metode pengobatan kanker terbaru yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). Selain itu, di Jepang dan AS, penggunaan imunoterapi disetujui untuk mengobati pasien dengan melanoma (kanker kulit) stadium lanjut. Para peneliti menemukan bahwa setelah 1 tahun, tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan pada pasien yang mendapatkan imunoterapi untuk melanoma stadium lanjut adalah 94%, dan tingkat kelangsungan hidup selama 2 tahun mencapai 88%.
Direktur Medis dan Konsultan Senior Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre, Dr. Ang Peng Tiam menjelaskan bahwa sel kanker memiliki kemampuan menyamarkan diri sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksi dan menghancurkannya. Melalui imunoterapi, sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan untuk mendeteksi sel kanker dengan lebih efektif.. Selain itu, pengobatan dengan imunoterapi dapat membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh lain dan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dalam menghancurkan sel kanker.
Pasien kanker umumnya akan mengalami kerusakan sistem kekebalan tubuh yang menghambat pertahanan dan kemampuan alami tubuh untuk mengenali sel kanker dan menghancurkannya.. Normalnya, ketika ada penyebab kuman penyakit masuk tubuh, kuman akan mengeluarkan antigen. Sistem imun yang mengenalinya akan meĀ¬respons, menangkis, dan menumpasnya. Namun, pada kasus kanker, sel imun tidak berkutik karena sel kanker memiliki protein yang disebut programmed cell death ligand (PD-L1). Saat berhadapan dengan sel imun, PD-L1 akan berikatan dengan reseptor PD1 yang terdapat pada permukaan sel imun. Ketika PD-L1 berikatan dengan reseptor PD 1, sel imun menjadi tidak aktif sehingga tidak menyerang sel kanker. Protein PD-L1 dimiliki sel-sel tubuh kita untuk melindungi diri dari serangan sel imun. Dengan demikian, sel tubuh terhindar dari serangan sel imun. Jika tidak demikian, akan terjadi kondisi autoimun, yakni kondisi ketika sel imun menyerang sel-sel tubuh kita sendiri. Sel kanker menggunakan PD-L1 yang dimilikinya untuk melindungi diri dari serangan sel imun.
Dalam imunoterapi, obat yang diberikan mengandung zat aktif bernama pembrolizumab. Pembrolizumab bersifat anti-PD1. Dengan sifat tersebut, zat itu menghalangi PD-L1 berikatan dengan PD1. Dengan demikian, sel imun bisa mengenali sel kanker dan menghancurkannya. Sejauh ini pembrolizumab yang dikembangkan perusahaan farmasi global MSD baru digunakan dalam terapi kanker kulit atau melanoma. Untuk terapi melanoma, pembrolizumab diinfuskan pada pasien dengan takaran 2 mg/kg berat badan setiap tiga minggu sekali selama dua tahun. Lama pemberian obat melalui infus itu sekitar 30 menit. Walaupun menimbulkan efek sakit kepala dan lelah luar biasa, namun pemberian pembrolizumab untuk pasien melanoma ini bisa meningkatkan kualitas hidup pasien hingga 37% lebih tinggi daripada hasil terapi standar untuk melanoma, yaitu dengan obat ipilimumab.