Biozatix News – informasi popular life science dan kedokteran
Memotong makanan menjadi ukuran yang lebih kecil dapat membantu seseorang untuk mengontrol berat badannya ( diet ) dengan lebih mudah karena akan merasa lebih menarik untuk makan daripada makanan yang berukuran besar dengan jumlah kalori yang sama. Hal ini berdasarkan studi terbaru yang dipresentasikan dalam The 2012 meeting of the Society for the Study of Ingestive Behavior, pada 10-14 Juli di Zurich, Switzerland yang menyimpulkan studi para peneliti dimana manusia, seperti hewan juga, lebih suka mencari makanan dalam potongan kecil karena lebih menarik dan menyenangkan.
Dalam sebuah press release, ketua peneliti Devina Wadhera, dari Department of Psychology, Arizona State University in the US, mengatakan :
“ Memotong kerapatan energi pada makanan menjadi ukuran yang lebih kecil memberi keuntungan bagi orang yang sedang diet yang berharap untuk membuat makanannya lebih memuaskan sekaligus juga mengontrol porsi makan.”
Studi sebelumnya juga telah menyarankan bahwa porsi yang lebih besar memicu seseorang untuk memakan lebih. Untuk studi ini, Wadhera dan rekan-rekannya focus pada jumlah dan ukuran potongan makanan, karena diketahui juga bahwa manusia dan hewan memutuskan jumlah makanan karena beberapa alasan, dimana yang pertama adalah porsi besar biasanya yang paling banyak.”
Wadhera dan rekan-rekanya mengajak 301 siswa sekolah untuk ambil bagian dalam eksperimennya dimana masing-masing diberi bagelen sebesar 82 gram, masing-masing dipotong dan tidak dipotong. Dua puluh menit setelah memakan bagelen, para siswa diajak untuk makan sebanyak mungkin makan siang yang telah diukur kalorinya. Sisa bagelen dan makan siang tersebut kemudian diukur untuk mengetahui apa saja yang telah dimakan para siswa.
Hasil menunjukkan bahwa siswa yang memakan bagelen yang tidak dipotong memakan lebih banyak kalori baik dari bagelen maupun makan siangnya daripada siswa yang memakan bagelen yang dipotong-potong. Ide untuk emmanipulasi persepsi untuk mengecoh tubuh terhadap makanan juga dilakukan pada studi lain oleh peneliti dari Belanda dan menemukan bahwa memanipulasi aroma makanan membuat seseorang melakukan gigitan yang lebih kecil, sehingga menghasilkan pengurangan asupan sampai 10% per gigitan. Mereka menyarankan bahwa kontrol aroma dikombiasikan dengan kontrol porsi dapat mengecoh tubuh untuk berpikir bahwa tubuhnya telah banyak terisi oleh potongan kecil makanan.