Biozatix News – Informasi Popular Sains Teknologi dan Kesehatan
FDA telah menyetujui enam merek untuk membantu pria yang mengalami disfungsi ereksi. Tetapi belum ada satupun lampu hijau untuk obat disfungsi gairah sex pada wanita – atau sebuah “pink Viagra” – untuk membantu wanita yang mengalami masalah libido atau gairah sex.
Sementara kritikus mengatakan FDA memiliki bias gender menyangkut pengobatan masalah seksual pada wanita, FDA menyatakan bahwa mereka dengan sangat hati-hati menimbang risiko dan manfaat dari setiap obat yang disetujui. Beberapa ahli mengatakan disfungsi seksual wanita lebih kompleks, sehingga sulit untuk diobati.
Topik ini akan dikedepankan dan menjadi topik bahasan pada pertemuan FDA bulan ini, salah satu rangkaian program untuk “pengembangan obat berfokus pada pasien.”
Pertemuan pada 27-28 Oktober 2014 akan mencakup masukan dari pasien tentang dampak disfungsi seksual wanita dalam kehidupan mereka. Hal ini juga akan mencakup lokakarya ilmiah untuk membahas bagaimana untuk mendiagnosa gangguan dan mengukur seberapa efektif obat untuk disfungsi seksual pada wanita.
Tuduhan bahwa FDA telah menahan obat untuk mengobati masalah disfungsi seksual pada perempuan, mengunakan standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan disfungsi ereksi pada pria, telah membagi opini pegiat hak perempuan dan organisasi kesehatan.
Bahkan kampanye diluncurkan pada bulan Juni yang didukung oleh perusahaan obat dari setidaknya tiga obat potensial untuk disfungsi seksual wanita. Sebuah petisi kepada FDA diposting oleh change.org dan berhasil mengumpulkan tanda tangan lebih dari 16.000 sampai 17 Oktober ini. “Kami mendesak Anda untuk bekerja secara adil dan mendesak ke arah solusi untuk kebutuhan medis yang belum terpenuhi …” ini adalah sebagian isi dari petisi yang dilayangkan.
Sementara itu, National Women’s Health Network and the American Medical Women’s Association, antara lain, tetap mendukung keputusan FDA untuk tidak menyetujui obat untuk disfungsi seksual wanita.
Cindy Pearson, direktur eksekutif National Women’s Health Network , mengatakan meski FDA tidak kebal terhadap bias gender, tetapi untuk kasus ini bukan masalah bias gender. “Kalau benar bias gender, kami akan berteriak dan menjerit,” kata Pearson. “Masalahnya adalah biologi tubuh wanita jauh lebih rumit daripada laki-laki.
“Respons seksual wanita tidak hanya mencakup libido, atau keinginan, tetapi gairah dan orgasme, atau kepuasan. “Pfizer menghabiskan banyak uang … untuk pengujian Viagra pada wanita,” kata Pearson. “namun gagal sampai saat ini.”
silahkan baca artikel ini lebih detail di http://www.webmd.com/women/news/20141013/sex-drugs-women?page=1