Mengenal Cholesteatoma?
Biozatix-News : Informasi Populer Sains Teknologi dan Kesehatan
Cholesteatoma merupakan pertumbuhan kulit yang abnormal, namun bukan merupakan kanker, yang terjadi di kanal tengah rongga telinga dalam, tepat di belakang gendang telinga. Kondisi ini dapat terjadi karena telinga yang sering mengalami infeksi sepertisinusitis atau infeksi akibat alergi berulang di area telinga dalam. Atau akibat adanya fungsi tuba Eustachian yang kurang baik, yang merupakan jalan penghubung antara bagian belakang hidung dengan bagian tengah telinga.
Cholesteatoma biasanya masih dapat tumbuh dan menyebabkan timbulnya berbagai masalah pada telinga, karena adanya penumpukan kulit mati, atau terdorongnya tulang lunak di telinga tengah, sehingga pendengaran dapat terganggu, kehilangan keseimbangan tubuh serta terganggunya fungsi otot wajah.
Gejala dari kondisi cholesteatoma meliputi:
- Pembesaran massa dalam telinga
- Timbulnya bau dari dalam telinga seiring dengan bertambah besarnya massa cholesteatoma
- Adanya masalah pendengaran, rasa tertekan, rasa sakit pada telinga yang mengalaminya
- Terkadang, dapat muncul vertigo, lumpuh pada otot wajah hingga hilangnya pendengaran secara permanen
Komplikasi yang dapat terjadi meliputi adanya kerusakan pada gendang telinga, tulang lunak dalam telinga dan dekat otak, serta kerusakan saraf wajah. Abses dalam otak hingga meningitis juga mungkin terjadi jika terjadi komplikasi serius. Pemeriksaan keberadaan cholesteatoma dilakukan dengan otoscope oleh dokter atau dengan CT scan jika Anda juga mengalami keluhan otot wajah yang melemas dan rasa pusing. Untuk mengobatinya, Anda memerlukan operasi agar massa tidak semakin membesar.
Pengobatan dengan menggunakan antibiotik, obat tetes telinga dan rutin membersihkan telinga perlu dilakukan untuk terus mengeluarkan cairan yang menumpuk. Prosedur operasinya sendiri tidak rumit dan tidak memerlukan rawat inap. Setelah dioperasi, massa cholesteatoma masih dapat kembali, sehingga diperlukan check up rutin dan tindakan pencegahan seperti segera memeriksakan diri ketika gejala kembali muncul.
Sumber : http://meetdoctor.com/article